Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Menuntut Bupati Bogor Tegas Menolak Omnibus Law seperti Gubernur Jabar..."

Kompas.com - 16/10/2020, 16:04 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Gelombang aksi massa buruh terus memadati pintu gerbang pemerintahan Kantor Bupati Bogor di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/10/20) siang.

Ribuan buruh yang terdiri dari 21 serikat pekerja ini melakukan aksi pawai atau longmars menggunakan berbagai kendaraan ke depan gedung pemerintahan.

Arus lalu lintas di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, pun sempat tersendat saat mereka tiba di lokasi aksi unjuk rasa.

Baca juga: Demo Ribuan Buruh, Waspada Lalu Lintas di Sekitar Kantor Bupati Bogor

Mereka pun memblokade pintu utama pemerintahan sambil membentangkan berbagai spanduk dan poster penolakan omnibus law Cipta Kerja.

Sejumlah orator pun secara bergantian meneriakan yel-yel untuk membakar semangat buruh yang berdiri kepanasan membawa berbagai jenis bendera serikat.

Pantauan Kompas.com, aparat gabungan Polisi TNI dan Satpol-PP turut melakukan pengamanan aksi  sembari memegang berbagai poster seperti "Polisi bukan musuh" kemudian "awas provokasi" dan "demo boleh rusuh jangan".

Baca juga: Ridwan Kamil: Omnibus Law Jadi Pembelajaran agar Kebijakan Pusat Tak Kagetkan Masyarakat

Massa minta Bupati Bogor keluar

Dalam kesempatan itu, salah satu orator buruh meminta Bupati Bogor Ade Yasin turun ke lokasi aksi sesuai janjinya mendukung gerakan buruh menolak UU omnibus law.

"Temen buruh apakah kalian masih setia menunggu Bupati Bogor. Kita tunggu sampai sore, jangan takut kehujanan, kepanasan. Niat kita ke sini aksi damai," teriak seorang orator di atas mobil.

"Ibu bupati tolong kita bantu kita, supaya ibu juga menolak omnibus law ini atau paling tidak kirimkan surat rekomendasi ke presiden. Kita tidak ingin dimiskinkan secara struktural. Di sini banyak air mata buruh," keluh kesah orator itu.

Baca juga: Puluhan Ribu Buruh Akan Demo di Depan Kantor Bupati Bogor

Massa minta Bupati Bogor tolak omnibus law

Tak hanya itu, orator tersebut juga menjelaskan bahaya dan dampak UU Cipta Kerja terhadap nasib anak cucu mereka di masa mendatang.

Menurut mereka, sejak awal pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja ini telah cacat prosedur dan banyak kesalahan penulisan.

Begitu pula dengan beberapa pasal dalam UU Cipta Kerja memihak kepentingan investor asing.

"Mari berjuang bersama! Kami menuntut Bupati Bogor menyatakan sikap tegas menolak omnibus law seperti yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, mana suara Bupati Bogor? Mana suara kalian mendukung buruh?" teriak orator lainnya.

Baca juga: Kata Gubernur Sumsel Soal Omnibus Law: Tadinya Saya Khawatir UMR Hilang, Ternyata Malah Dikuatkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com