Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan 7 Pesepeda Masuk Jalan Tol Jagorawi Bogor

Kompas.com - 15/09/2020, 05:25 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Video yang menampilkan rombongan pesepeda masuk Jalan Tol Jagorawi, tepatnya di Km 46+500, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bermula karena pecahnya rombongan pesepeda saat menelusuri jalan perkampungan.

Kejadian ini kemudian terekam kamera pengendara mobil dan viral di media sosial pada Minggu (13/9/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Terlihat dalam video, rombongan terdiri dari tujuh sepeda yang masuk jalan tol Km 45. Namun, empat pesepeda lainnya memotong jalan untuk melintas dengan cara lawan arah.

Baca juga: Fakta Rombongan Pesepeda Masuk Tol, Ini Penjelasan Jasa Marga

Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi Korlantas Polri Kompol Kamila Tasran mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa para saksi dan rombongan pesepeda mengenai persoalan tersebut. Adapun saksi yang diperiksa tersebut berinisial AR, WO, dan SO.

Berdasarkan keterangan dari mereka bahwa benar adanya rombongan pesepeda yang masuk ke Jalan Tol Jagorawi Km 45.

Mulanya saat itu mereka sedang melaksanakan kegiatan sepeda santai bersama beberapa rekan dari Bekasi dan Pamulang.

Saat itu, kegiatan dimulai sekitar pukul 07.30 WIB, selanjutnya menelusuri jalan perkampungan menuju ke sebuah kafe.

Namun, sekembalinya dari lokasi, rombongan terpecah dan bertemu bersama rekan lainnya di rest area Km 45 dalam perjalanan pulang.

"Kemudian saksi kedua WO yang merupakan penggagas ide naik sepeda tersebut berlamatkan di Bekasi juga membenarkan. Saksi yang ketiga berinisal SO asal Bekasi selaku pesepeda yang masuk ke tol ini mengakui bahwa ia bersama enam rekan lainnya habis bersepeda dari Puncak melewati Jalan Tol Jagorawi. Dia beralasan tidak mengetahui bahwa itu adalah jalan tol," ungkap Kamila dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Senin (14/9/2020).

"Mereka mengaku saat itu lelah dan tidak fokus akibat mengejar ketertinggalan dengan rombongan lain, sehingga tidak melihat adanya rambu sepeda dilarang masuk ke tol," imbuh dia berdasarkan keterangan pelaku.

Kamila menambahkan, seusai diperiksa, para pesepeda mengakui dan menyadari kesalahan yang mereka perbuat.

Oleh sebab itu, rombongan pesepeda tersebut berjanji tidak akan mengulangi dan siap menerima konsekuensi hukum atas segala kesalahan yang diperbuat.

"Inisial yang masuk tol yaitu WT (asal Bekasi), MY (Malebo Barat Kandangan Temanggung), UM (Babakan Kelurahan Mustikasari), AF (Bekasi), AS (Narogong), dan NS (Bekasi). Rombongan ini  menyeberang di Simpang Polingga Km 46 dan berkendara melawan arus menuju rest area Km 45," sebut Kamila.

Perbuatan yang dilakukan oleh pesepeda tersebut, lanjut Kamila, telah bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 28 yang merupakan perubahan dari Nomor 15 Tahun 2005 Pasal 38 ayat 1 bahwa jalan tol hanya diperuntukkan pengguna jalan yang menggunakan kendaraan roda empat atau lebih.

Baca juga: Polisi Usut Rombongan Pesepeda Masuk Tol Jagorawi

Rombongan pesepeda ini dikenai tindakan hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Perbuatan mereka dapat dipidana sesuai Pasal 63 ayat 6 UU No 38 Tahun 2004 tentang jalan yang menyebutkan setiap orang selain pengguna jalan tol dan petugas jalan tol yang dengan sengaja memasuki jalan tol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 dipidana kurungan paling lama 14 hari atau denda paling banyak Rp 3 juta," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com