KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin membenarkan bahwa pasien yang positif Corona dan meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, pernah memiliki riwayat berkunjung ke Bogor.
Hal itu dikatakan Ade berdasarkan hasil penelusuran dari tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor.
Baca juga: Hadapi Corona, Pemkab Bogor Terapkan Semi Lockdown di Lokasi Wisata
Hasil tracking Dinkes menjelaskan bahwa pasien tersebut memang pernah menghadiri seminar yang dilaksanakan di sebuah hotel kecil di wilayah Kecamatan Babakan Madang, pada 25 Februari hingga 28 Februari 2020 lalu.
"Yang seminar itu lokasinya di Babakan Madang di sebuah hotel yang enggak terlalu besar," ucap Ade usai menggelar rapat koordinasi dengan enam satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait wabah virus corona di Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020).
Baca juga: Banten dan Tangerang Resmi Tetapkan Status KLB Virus Corona
Meski demikian, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meyakini bahwa pasien yang meninggal di Solo tersebut tidak tertular virus corona pada saat seminar berlangsung.
Pasalnya, hasil tracking dan pemeriksaan oleh Dinkes, 15 karyawan yang hadir dalam seminar itu telah dinyatakan sehat.
Begitu pula dengan mereka yang sempat berinteraksi langsung terhadap pasien tersebut.
Baca juga: Informasi Jalur Puncak Bogor Macet Dipastikan Tidak Benar
Ade mengatakan, para karyawan swasta itu juga telah mengikuti masa inkubasi selama 14 hari dan sudah melewati semuanya.
Menurut Ade, ada kemungkinan pasien positif Corona asal Jawa Tengah yang meninggal dunia itu terpapar pada saat di bandara.
"15 orang karyawan yang ada di situ (hotel) sudah diperiksa dan dalam kondisi baik. Tidak ada yang terpapar atau suspect Corona," kata dia.