Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG Sebut Potensi Gerakan Tanah di Kecamatan Sukajaya Bogor Tinggi

Kompas.com - 16/01/2020, 14:08 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memeriksa gerakan tanah di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Seperti diketahui, gerakan tanah itu terjadi pada Rabu, 1 Januari 2020, sekitar pukul 08.00 WIB pagi setelah sebelumnya hujan deras dengan intensitas tinggi sejak pukul 01.00 WIB dini hari.

Kepala PVMB Kasbani mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan di beberapa titik di lokasi gerakan tanah di Kecamatan Sukajaya.

Lokasi itu meliputi Jalur jalan Cigudeg-Sukajaya, Desa Harkat Jaya yang meliputi Jalur Jalan Harkat Jaya-Urug dan Kampung Sinar Harapan.

Baca juga: Tanggap Darurat Bencana Bogor Diperpanjang Hingga 14 Hari ke Depan

 

Lalu jalur Jalan Sukajaya-Pasir Madang yang meliputi wilayah Desa Sukajaya, Sipayung, Jayaraharja, Sukamulih, dan Pasir Madang, dan Desa Pasir Madang.

Menurut Kasbani, secara morfologi, daerah di sekitar lokasi gerakan tanah ini pada umumnya merupakan perbukitan bergelombang berupa lereng agak terjal sampai sangat terjal.

"Bahkan pada beberapa tempat hampir tegak dengan kemiringan antara 150 sampai mendekati 900," kata Kasbani dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/1/2020).

Pada Peta Geologi Lembar Leuwidamar, lanjut Kasbani, secara regional gerakan tanah terjadi pada batuan gunungapi Endut (Qpv) yang tersusun oleh breksi gunung api, lava, dan tuf. 

Di bawah batuan gunung api tersebut terendapkan satuan yang tersusun oleh batulempung, betulempung pasiran, dan lignit dari Anggota Batulempung dari Formasi Bojong Manik (Tmbc).

Sementara berdasarkan Peta Geologi Lembar Bogor, secara regional lokasi gerakan tanah tersusun oleh tuf batuapung pasiran dari Gunungapi Salak (Qv) dan di bawahnya terendapkan batuan gunungapi tua yang terdiri dari breksi dan aliran lava (Qvu).

Di bawah batuan gunung api terendapkan batuan lebih tua Tuf dan Breksi (Tmtb) yang tersusun oleh tuf batuapung, breksi tufan bersusunan andesit, batu pasir tuf, lempung tufan dengan kayu terkersikkan dan sisa tumbuhan dan batupasir berlapis silang.

Batuan lebih tua lagi di bawah tuf dan breksi adalah batu pasir, tuf batuapung, napal dengan moluska, batu gamping, batu lempung dengan lempung bitumen dan sisipan lignit dan sisa damar dari Formasi Bojongmanik (Tmb).

Menurut Kasbani, kondisi air permukaan di sekitar lokasi gerakan tanah dipengaruhi oleh curah hujan dan banyak terdapat mata air pada lereng di bagian bawah perbukitan.

"Keairan pada saat kejadian gerakan tanah mengalami kenaikan yang tinggi akibat curah hujan yang turun sebesar 301,6 mm dalam satu hari. Pada saat pemeriksaan dijumpai aliran-aliran air yang cukup deras pada material longsoran yang masih tertahan pada bagian atas lereng," kata Kasbani.

PVMBG pun mencatat bahwa di Kecamatan Sukajaya banyak mengalir sungai besar dan anak-anak sungai atau alur tahunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com