KOMPAS.com - Sabtu (16/11/2019) Siswandi (33), mandor proyek double track Sukabumi-Bogor sedang memantau para pekerja di KM 19/900, Kampung Baru RT002/RW07, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pada malam sebelumnya hujan turun di daerah tersebut.
Sejak jam 07.00 WIB semua pekerja sudah mulai sibuk bekerja. Cuaca pagi itu sangat cerah.
Lima pekerja melakukan galian untuk memasang retting wall atau dinding penahan tanah
Satu jam kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB, tiba-tiba tanah labil. Tebing setinggal 8 meter dan lebar 12 meter yang berada di pinggir jalur ambruk.
Baca juga: Longsor di Proyek Double Track Sukabumi-Bogor, 2 Pekerja Tewas Tertimbun
Material longsor menimpa pekerja yang ada di bawahnya.
Tragis.
Dua orang yang masih kerabat sang mandor meninggal dunia. Mereka adalah Tri Wisnu Mukti (34) dan M Hanapi (30) warga Dusun Sinawah, desa Kronggen, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Wisnu dan Hanapi terjebak dalam besi cor-coran yang akan dijadikan dinding penyangga.
Sementara tiga orang pekerja yang juga berasal dari Kabupaten Grobogan mengalami luka-luka. Mereka dievakuasi ke Puskesmas Cigombong dan RSUD Ciawi.
Para korban yang terluka adalah Sarpin/Kiswanto(30), Sukardi (44), dan Parjo (47).
Baca juga: Korban Longsor Proyek Double Track Sukabumi-Bogor asal Grobogan
Ratusan pelayat mengiringi proses pemakaman mereka berdua.
Siswandi sang mandor kedua korban kepada Kompas.com bercerita bahwa Wisnu dan Hanapi seriing dikutkan bekerja menggarap jalur rel ganda di sejumlah daerah.
Sebagai pekerja kasar di jalur rel ganda, mereka mendapatkan gaji Rp 1 juta per minggu.