Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Bogor Mulai Larang Penggunaan Kantong Plastik pada 17 Agustus 2019

Kompas.com - 14/08/2019, 18:12 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mulai memberlakukan pelarangan penggunaan kantong plastik pada 17 Agustus 2019.

Sasaran dari pelarangan itu adalah seluruh toko modern atau pusat-pusat perbelanjaan, hotel, restoran, dan kafe.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor Atis Tardiana mengatakan, penerapan tersebut berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Plastik dan Styrofoam.

Atis menyebut, nantinya seluruh pusat-pusat perbelanjaan dan toko modern harus menyediakan kantong belanja ramah lingkungan untuk para konsumen.

"Insya Allah akan diberlakukan mulai 17 Agustus, yang akan di-launching oleh Bupati Bogor setelah upacara kemerdekaan. Kemudian dilanjutkan dengan acara pawai asri tanpa plastik (Antik) oleh para pegiat lingkungan dan pelajar," ucap Atis, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Larang Kantong Plastik Sekali Pakai, Pemkot Surabaya akan Beri Sanksi bagi Pelanggar

Atis mengatakan, hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Bogor juga dilarang menyediakan sedotan plastik dan styrofoam.

Hal ini sebagai upaya pemerintah daerah dalam mengurangi sampah plastik.

Ia mengatakan, Indonesia termasuk negara penghasil sampah plastik kedua di dunia.

Menurut dia, sampah plastik menyumbang 16 persen timbunan sampah secara keseluruhan dan jumlahnya tiap tahun terus meningkat.

Pemerintah pusat, menurut Atis, juga sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang kebijakan strategis penanganan sampah.

"Target penanganan sampah pada tahun 2025 harus 70 persen. Ini tantangan cukup berat bagi Kabupaten Bogor, karena kita baru bisa menangani sampah 30 persen dibtahun 2018-2019 ini," sebut Atis.

Selain itu, Pemkab Bogor nantinya juga akan melakukan pengawasan dan evaluasi terkait larangan penggunaan plastik tersebut.

"Untuk pengawasannya, kami akan melakukan monitoring. Per tiga bulan kita akan evaluasi. Ada tahapan teguran lisan, tertulis, dan laporan ke bupati. Mudah-mudahan ini bisa berjalan efektif," kata Atis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com