KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Material longsor yang sempat menutup jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (10/1/2021) malam, sudah bisa diatasi.
Pada Senin (11/1/2021), jalur yang sempat tertutup longsor sudah bersih dan bisa dilalui kendaraan.
"Hari ini, jalur menuju Riung Gunung, Puncak Bogor sudah dapat dilalui oleh kendaraan, baik roda dua, roda empat dan roda enam," ucap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Iptu Dicky Pranata dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin.
Baca juga: Longsor Susulan di Sumedang Masih Berpotensi Terjadi
Kendati demikian, menurut Dicky, masyarakat dan pengguna jalan raya harus tetap berhati-hati dan waspada saat melintas jalur menuju Puncak dalam kondisi cuaca hujan.
Dicky memastikan bahwa saat ini arus kendaraan baik dari arah Jakarta menuju kawasan Puncak Pass atau sebaliknya sudah bisa melintas.
Sebelumnya, kendaraan yang akan menuju Puncak Pass atau Cianjur dan sebaliknya sempat mengalami kemacetan karena terhambat longsor.
Baca juga: Puncak Bogor Longsor, Jalur ke Puncak Pass Lumpuh dari Dua Arah
Saat insiden itu terjadi, Polres Bogor melakukan rekayasa lalu lintas menuju Puncak Pass dan kendaraan sempat diarahkan lewat jalur Transyogi atau jalur Jonggol-Cariu.
"Material longsoran tanah yang sempat menutup badan jalan sudah dibersihkan melibatkan personel Polsek Cisarua, personel Lantas, Dinas Damkar dan pemerintah," ujar Dicky.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor M Adam Hamdani mengatakan, bencana longsor itu terjadi tepatnya di Desa Tugu Selatan, Cisarua atau di antara jalur tikungan Riung Gunung.
"Longsornya di Bedengseng, Riung Gunung, jadi di perkebunan teh gitu sih. Antara Riung Gunung dan Masjid Atta'awun," kata Adam saat dihubungi Senin dini hari.
Baca juga: 3 Fakta Kasus Pembunuhan Perempuan Hamil di Halaman Masjid di Medan
Adam menjelaskan, longsoran tersebut berasal dari sumber mata air atau drainase yang sehari-hari sering digunakan oleh warga.
Adam menduga bahwa saluran air tersebut tersumbat, sehingga air meluap dan membuat longsoran tanah di jalur tebing yang ada di kawasan Puncak.
Padahal, menurut Adam, kondisi cuaca saat itu sedang cerah dan tidak terjadi hujan seperti biasanya.
"Memang tidak terlalu tinggi tebingnya, cuma informasi sementara dari anggota di lokasi, memang di atas itu ada selokan, terus mungkin juga ada sumber air karena warga suka ambil air di situ. Nah, ada yang tersumbat kayaknya, akhirnya meluaplah lari mencari jalur sendiri," kata Adam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.